Bohong jika aku
sudah lega melepaskanmu. Bohong jika aku bahagia dengan ketiadaanmu. Bohong
jika aku tak rindu. Bohong jika aku menyerah akan kita. Bohong jika aku tak
pernah menunggu. Bohong jika aku tak mencari tahu tentang kabarmu. Bohong kalau
aku mengusirmu, jika suatu hari kamu kembali untuk memulai segalanya lagi.
Bohong jika stok persediaan cintaku menipis. Segalanya masih sama, masih untukmu.
Belum ada wanita
lain yang bisa memperbaiki, menyembuhkan atau mungkin membuatku jatuh cinta
lagi. Puaskah kamu memenangkan seluruh pusat perhatianku? Kamu itu nadi, tombol
penggerak dan penghenti segala kerja hati. Aku tak peduli lagi dengan gengsi,
aku tak ingin lagi berpura-pura setuju dengan perpisahan ini, aku tak bisa lagi
berperan seolah-olah jadi yang paling kuat. Aku tak ingin kamu hanya berdiri
dan menyesali. Aku ingin kamu menghampiriku dan berbisik, “Aku telah pulang”.
Tanpamu, ada
hal-hal sederhana yang kini baru kusadari terasa begitu istimewa. Aku sudah
terbiasa dengan serangkaian hari kita yang penuh dengan peristiwa-peristiwa
manis. Dari bertukar selamat pagi dan selamat malam sebagai pengawal dan batas
usainya hari. Berlomba menjadi yang lebih rindu untuk mengajak bertemu. Atau
caramu membuatku ingin selalu bermanja di bahumu dengan mengacak-acak rambutku
dengan lembut. Sungguh, aku sudah terlalu terbiasa. Dan tanpamu, yang kurasa
hanya hampa. Tanpamu, mereka menyoroti pandangan-pandangan aneh bahwa kita tak
pernah berhasil mengikat cinta.
Benarkah? Apa
tak bisa kita bantah apa yang mereka katakan? Kita memang tak berhasil, tapi
bukankah kita masih saling mencintai? Aku hanya tak ingin jauh, tak ingin
membiarkan orang lain mengisi hatimu, membiarkan laki-laki lain mengganti
posisiku di ruang pikirmu. Karena yang kuinginkan hanya aku yang dijadikan
tempat pertama olehmu. Ingatlah rasa-rasa pertama kali saat kamu mulai
menjatuhkan hati. Indah bukan? Mari jatuh cinta lagi, tanpa perlu harus saling
menyakiti. Aku akan jadi laki-lakimu, berjuang lagi dan sebisaku takkan
melepaskan yang terbaik yang kupunya.
Because without you, everything will be different.
0 Response to "Without You Everything Will Be Different"
Post a Comment