Untuk Hati


Dear Hati,

Selamat malam hati, emm sebenernya ada yg ingin aku bicarakan dari kemarin-kemarin. sesuatu yg mungkin sangat berpengaruh sekali terhadap taraf hidupmu belakangan ini.
Hati, apa kamu tidak lelah? merindukan sesuatu yg padahal kamu sendiri tau itu tidak akan terjadi?
Apa kamu tidak lelah meneriakkan nama yg sesungguhnya kamu tau bahwa dia tidak akan hadir kembali?


Hati, berhentilah memanggil-manggil namanya! Terima kenyataan bahwa dia sudah pergi!
Berhenti juga menutup mata! diluar sana ada dunia yg lebih nyata!
Berhentilah menangis seperti anak kecil! kamu sudah dewasa untuk berani menghadapi sebuah keputusan!

aku mohon, keluarlah dari dunia kecilmu itu. beranilah untuk meraih cahaya yg sejatinya ada tapi selalu kamu tiadakan.
Berhentilah mengucap lirih namanya dalam setiap keluhan yg kamu derita.
Karena kamu tau, hati? disaat kamu semakin terjatuh dalam lirih disetiap harinya, semakin rendah juga derajat kamu dimata dia.
Bangkitlah Hati! jadilah hati yg lebih baik. Jadilah hati yg pantas untuk bertanggung jawab atas cintanya kelak.

pikirkanlah itu baik-baik, hati.. karena aku sendiri juga sudah bosan dibasahi oleh air ini disetiap malamnya.

Tertanda, kelopak mata

0 Response to "Untuk Hati"

Post a Comment