Agar Kau Tak Merasa Tertipu

Nona, bukankah tak penting tentang siapa yang paling setia?
Kita tidak sedang turut andil dalam sebuah perlombaan bukan? Oh, Nona, kiranya lebih baik bila kita tak lagi sibuk menimbang tentang siapa yang paling cinta, paling tulus, paling banyak memberi.
Karena aku tahu, ketika aku memberi satu, kau ingin memberi dua, ketika kukembalikan dua, kau mengirim tiga. Begitu terus sampai kita lupa waktu bahwa tujuan bersama kita bukan sekadar saling puja. 


Hanya terkadang Nona, ada hal-hal yang mengganjal kita untuk lekas melakukannya. Aku tak suka membagimu kelemahan, diam-diam aku pun terus mengupayakan.
Ah, sudahlah, aku tak lagi suka membagi banyak janji. Sudah sepatutnya kau belajar mencari tahu tentang apa-apa yang kau ingin tahu. Karena ketika kau menemukannya sendiri, kau tak perlu merasa tertipu suatu saat nanti.
Bukankah kau selalu ingin diyakinkan dengan bukti? Untuk itu, kupersilakan kau mencari sendiri, diam-diam saja, agar aku tak perlu sok baik karena tengah kau kenali.


Aku masih berpegang pada prinsip yang sama; mari selesaikan kewajiban dulu, entah kelak dibersamakan atau tidak, biarlah tetap jadi misteri. Kewajiban kita bukan hanya soal menanak cinta, tapi juga mematangkan kesiapan.

    0 Response to "Agar Kau Tak Merasa Tertipu"

    Post a Comment