Sesuatu Yang Sia-Sia

   Dalam kesendirian yg luar biasa ini, aku masih setia mencintai sesuatu yg sia-sia. Walau sekarang aku tau dia sudah tidak mengadakan aku dalam hatinya lagi, atau bahkan dalam sekelibat imajinasi sebelum tidurnya. Aku tetap cinta.
    Dalam gelap gempitanya sebuah malam, aku sering bertanya perihal sebuah perasaan dalam hati. Apakah disini hanya aku seorang yg masih tetap setia dalam hal mencintai? apakah kamu disana masih ada sedikit rasa untuk dapat mencintaiku? Apakah sebelum kamu terpejam dalam tidurmu, kamu masih sempat memikirkan aku?

    Sedih rasanya jika aku harus membayangkan bahwa kamu yg sekarang sudah tidak membayangkan kita lagi, Padahal disini aku masih melakukannya. Dengan mudahnya kamu melangkah, seakan setiap tangis yg sempat kau jatuhkan dulu karena kita, seakan setiap tawa yg kau banggakan dulu karena kita, tidak ada artinya.

    Seakan setiap perjalanan panjang di pagi, siang ataupun sore menjelang malam itu tidak ada artinya.
    Kamu yg menunggu aku dari kegiatanku, atau aku yg menunggu kamu dari kegiatanmu, seakan itu tidak ada artinya.

    Hari ini aku tak sengaja melalui tempat dimana kita pernah bersama dulu. Aku sejenak terdiam melihat, lalu memutuskan duduk ditempat dimana kita pernah duduk berdua sore itu.

    Suasana yg sama, rasa yg sama, tapi tidak ada kamu tepat disebelahku.

    Apakah perjalan panjang kita hanyalah cerita yg telah diberi tandak titik disetiap akhir paragraphnya, Sayang?


    N*** : Jika suatu hari kamu melewati tempat ini dan merasakan hal yg sama, tolong, janganlah malu untuk mengakuinya.

    Dari : Aku, yg masih setia mencintai sesuatu yg sia-sia.


 Sept, 14 013

0 Response to "Sesuatu Yang Sia-Sia"

Post a Comment